Kamis, 08 April 2010

FTA Bikin 30% Industri Garmen Cimahi Akan Gulung Tikar

CIMAHI - Dalam hitungan hari sejak pemberlakuan ASEAN China FTA (ACFTA) mulai 1 Januari 2010 lalu ditanggapi serius oleh sejumlah pengusaha di industri garmen. Diprediksi sekira 30 persen dari 70 industri garmen di kota Cimahi gulung tikar akibat pemberlakuan ACFTA tersebut.

"Dampak dari ACFTA jika diberlakukan sepenuhnya, akan ada sekira 30 persen dari 70 perusahaan akan gulung tikar," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Cimahi Dedi Wijaya, saat ditemui wartawan di kantornya, Cimahi, Rabu (6/1/2010).

Kerugian biaya produksi industri garmen di kota Cimahi per hari ini saja diprediksi mencapai Rp150 juta, tetapi jumlah masih jauh lebih kecil jika dibandingkan sejumlah industri garmen tersebut gulung tikar. "Kita minta ACFTA ditunda dua tahun lagi," tegasnya.

Sekadar mengingatkan, ACFTA pertama kali ditandatangani Megawati Soekarnoputri di Bandar Seri Begawan, Brunei, pada 6 November 2001, sikap optimistis menyeruak di kalangan pemerintah yang berkuasa. Saat itu dikatakan oleh pemerintah bahwa Indonesia berpeluang mengambil beberapa manfaat dari ACFTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar