Rabu, 12 Oktober 2011

tulisan bahasa indonesia 2 softskill nama:suci lestari kelas:3 eb 16

"Banggar menemukan data dan fakta di lapangan yang sangat tidak pro rakyat secara khusus, dan efisiensi ekonomi nasional secara umum dan jangka panjang," jelas Tamsil.

Menurut Tamsil, fakta pertama jika dilihat dari per jenis BBM bersubsidi maka terbesar terdapat pada premium yakni 60 persen dari jenis BBM bersubsidi. Kemudian diikuti oleh solar sebesar 34 persen dan minyak tanah enam persen.

Kedua, lanjut Tamsil, terdapat 25 persen kelompok rumah tangga dengan penghasilan per bulan tertinggi menerima alokasi subsidi 77 persen. Sementara 25 persen kelompok rumah tangga dengan penghasilan per bulan terendah hanya menerima subsidi sekitar 15 persen.

Ketiga, jika dilihat dari per sektor pengguna khususnya premium, akan terlihat sekitar 89 persen digunakan transportasi darat, mobil pribadi menggunakan 53 persen, sepeda motor 40 persen, mobil barang empat persen dan angkutan umum tiga persen.

"Dan selanjutnya, jika dilihat konsumsi premium per wilayah, akan terlihat Jawa dan Bali sebagai pengguna terbesar yaitu 59 persen. Kemudian diikuti Sumatra sebesar 18 persen, Kalimantan sekitar lima persen, NTB-NTT sekitar dua persen, dan sisannya kawasan lain yang rata-rata sekitar sepersen per provinsi," tuturnya.

Tamsil mengatakan terdapat ketimpangan terutama dari sisi penerima subsidi dan wilayah yang menikmati subsidi tersebut. Dengan kata lain, yang menikmati kebijakan subsidi BBM khususnya premium adalah orang yang memiliki mobil pribadi dan berdomisili di wilayah Jawa-Bali.(ASW/JUM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar